Monday, May 16, 2011

review - CIN(T)A - Elfriska Sihombing


Ga tau kenapa, being hectic menjadi identitas saya. Bilang saya unorganized, tapi.. disadari atau ngga, ternyata otak saya lebih cepat mikir dalam keadaan genting (ini bukan pembelaan). Iya,iya.. saya sadar ini ga bisa terus-menerus dibiasakan, tapi anehnya (percaya atau ngga), saya sering mencari kegiatan ‘tambahan’ sekedar agar saya hanya punya sedikit waktu untuk melakukan hal yang harus saya lakukan.

Singkat cerita, tadi siang saya sengaja nonton film dan hanya menyediakan 2 jam saja waktu setelah nonton untuk mempersiapkan kuliah hari ini. Judul filmnya CIN(T)A. Asli! Film yang disutradarai oleh Sammaria ini bikin saya jatuh cinta. Skenarionya minimalis banget, tapi terkesan natural. Well, secara dalam kehidupan nyata juga, kita ga selalu mengutarakan semua-muanya lewat kata-kata, kan.. Selain itu, film ini juga menarik karena angle pengambilan gambarnya bener-bener artistik (setidaknya menurut amatiran seperti saya). Ga hanya itu, film ini juga penuh filosofi. Sekalipun, script nya minimalis, tapi penuh makna (aih..).

Let’s think about a word representing this film.. I choose ‘SMART’. Film ini menceritakan kisah cinta beda agama anak kuliah jurusan arsitek (oh, arsitek..), film ini juga ga menghalangi pemirsanya untuk berimajinasi tentang hal-hal yang dibuat ‘gantung’ oleh sang sutradara. Di akhir cerita pun tidak ada kesimpulan yang ditawarkan, penonton diajak untuk liberal dan bebas berpikir (ini kan yang sudah lama hilang dari banyak media massa yang mengikutsertakan opininya dalam karya-karyanya). Jadi, lengkaplah film ini mencuri hati saya.

Karakter Cina, nama pemeran pria di film ini, bener-bener konyol dan bikin cewe kaya saya cekakak-cekikik pengen nyakar-nyakar (hahahh).  Gayanya yang lebai tapi ga mengurangi kegantengannya bener-bener bikin Annisa (pemeran wanitanya) ga bisa menyangkal kalau cintanya jatuh alias jatuh cinta. Annisa juga really made this film! Walaupun pada awalnya, desah-desah suaranya yang sangat melankolis bikin ngantuk, tapi Annisa tetap konsisten menjadi wanita yang lemaaaah lembuuuut. Jadi ga kelihatan ‘aneh’.

Selain sarat makna, film ini mampu membesitkan pertanyaan-pertanyaan humanis yang sangat manusia banget, jujur, dan polos. Sehingga, jangan heran kalau penonton film ini bisa sedikit mikir-mikir tentang TUHAN setelah menikmati ceritanya. Terlepas dari itu semua, ada kutipan kalimat-kalimat yang menarik – yang dilampirkan di baris subtitlenya – yang merebut perhatian saya. Just have a read…

In Your majesty, You create differences
In my arrogance, I question Your wisdom
In Your mystery, You create temptation
In my inferiority, You make me more than I am
So, here I am.
Surrender me in the agony of Your love
Surrender me in the irony of Your law
Lead me to the joy of love redivined
Teach me how to love You more.
“Amen?”

Sulit memang bisa semudah se-tersentuh seperti yang saya alami ketika membaca beberapa kutipan tulisan di atas tanpa menonton filmnya. Tapi, saya rasa film ini memang menarik untuk dinikmati karena menarik penontonnya untuk lebih kritis tentang ‘TUHAN’ dan tidak hanya menerima mentah-mentah suapan ajaran agama yang disodorkan para pemimpin agama. Terlepas juga dari film ini (yang saya rasa) bisa mengguncangkan keyakinan kita dengan berbagai filosofinya, tapi saya rasa ada hal positif yang bisa dinikmati. Hal itu adalah CINTA :)


Nb:
1. Saya sih lebih suka kutipan tulisan-tulisan di atas tidak diakhiri dengan tanda tanya. Tapi “Amin” saja atau "Amin" dengan ‘titik’.
2. Setting film ini bener-bener bikin ngiler (ngacai) karena pernah jadi tempat impian si saya. GONDOK-
2. OMIGOD! Skripsi saya aja ga secepet ini saya ketik. ckckck..
3. Triiing... (bunyi tongkat peri..) tanda saya harus kembali ke kehidupan nyata dan ngeprint draft skripsi :p hehehe.

"Cheersss, everybody!"

Pemeran Utama: Saira Jihan, Sunny Soon
Skenario: Sally Anom Sari, Sammaria
Sutradara: Sammaria Simanjuntak
Produser: M. Adi Panuntun, M. Budi Sasono, Sammaria

* semua konten (poster, trailer, dll) adalah hak cipta pembuat film, dicomot dari cin(T)a

If We Ever by : Elfriska Sihombing


krik..krik.. (bunyi jangkrik di areal kostan makin kenceng pagi-pagi buta).

Celoteh Tengah Malam.

If we ever experiencing ups and downs in life,
If we ever feel what people called euphoria of victory and melancholy of failure, either.
If we ever enjoy the beauty of fall in love as well as the bitterness of a broken heart,
If we ever entrusted health and being active, either sick and laying weak
If we ever gain a happiness of receiving, and also the joy of giving
If we ever find a comfort to be accepted and feel a woeful heart of rejection
If we ever grateful for a meeting and realize that there should be a time to say goodbye ,


Maybe, we wouldn’t be too easy to judge and be prudent
Maybe, we’ll try to look closer and wouldn’t comment too soon
Maybe, we would appreciate process rather than an end result
and decide to give more time to listen rather than speak.

 “our feet may fail us, Lord… so please, don’t let us fall” Amen.

Tuesday, May 10, 2011

vanish by : Elfriska Sihombing


That in life is a learning of loss is a shock.
That we gain for what we leave is a struggle.

Life is a military academy that strengthen us to be tough and strong.
a mirror to always be grateful for what we've got.
and finally become an authentic fact that we can't deny
to confess how fragile we are, to just stand up.

But, wherever life's gonna take us
whatever is gonna come along our journey
what we have to do is trust Him and be grateful
that He has trust us these much :)

Monday, May 2, 2011

SOUNDTRACK - Satuvisi

Untuk bulan Mei ini Soundtrack Pojokpenulis akan diisi oleh SATUVISI. sebuah band asal Jakarta yang berusaha menawarkan sebuah jenis musik yang mereka namakan “Pop Inavision”. Cek profil dan seabrek prestasi mereka di bawah ini.



















++About SATUVISI
    Atas dasar kesamaan rasa untuk selalu berkarya dalam bidang musik, GeGe (Vocal), Wilis (Bass), Bemby (Gitar), Mahendra (Drum), membentuk sebuah band bernama “SATUVISI” pada tahun 2008. Para personil band dua generasi ini pertama kali dipertemukan pada tahun 2007 dalam kelompok Teater Sembilu, dimana Gege dan Wiliez yang sejak tahun 1999 menjadi music director mendaulat Bemby, dan Mahen yang masih duduk di bangku SMA pada saat itu untuk ikut tergabung dan terlibat dalam proses penggarapan musik pada tahun 2007. Namun pada akhir 2010 Wilez memutuskan untuk mengundurkan diri. Dan kini SATUVISI berjalan dengan tiga orang personil yaitu GeGe, Bemby dan Mahendra. Dan untuk sementara posisi bassist di isi oleh additional player.
    Satuvisi hadir menawarkan nuansa lain dalam musik Indonesia. “Pop Inavision” begitu kami menyebut musik yang kami mainkan, lirik yang lugas dan sederhana di balut dengan komposisi musik yang dinamis, fresh dan elegan, menjadi daya tarik tersendiri dari SATUVISI. Unsur pop, jazz, rock, serta funk terasa begitu kental dalam aransemen musik SATUVISI, yang pada akhirnya menjadi sebuah perpaduan musik yang apik dan layak untuk disimak.
    Dengan karya-karyanya, SATUVISI berharap bisa mendapat tempat di hati para penikmat musik Indonesia.

    ++Track Record
      • Trinalarsmedia Release Party @Bizz Inc Studio Cibubur, April 2011
      • Jam Session @Ni Wayan Kafe & Galeri, Kemang, April 2011
      • 1000 Bands United BUPERTA Cibubur, 2010
      • Opening Festival Teater SLTA @GRJS Bulungan, 2010
      • TRINALARS Indie Compilation Album @Mal Bellanova Sentul city & Rock House Distro centre Bandung, 2010
      • Indiependence Sound of Freedom @Airman Planet, 2010
      • JAK Indie a Program by JAK TV @Bifest ,2010
      • Indie Rock Forum @Retro Café, 2010
      • Indonesia Travel & Holiday Fair @JCC 2010
      • Music Live Magazine release party @The Green Kemang 2010
      • Best Indie Music live Concert IRO (Indie Radio Online) Jawara Chart 2010
      • Taman Kuliner Music Show 2009
      • Sentul Drag Race & Bike Race Event 2009
      • PETASAN Teater Sembilu 2009
      • Jangan Pulang Sebelum Selesai, Wapres Bulungan 2009
      • Opening Corridors Studio Café 2008
      • Al Izhar music festival ( 10 Besar )
      • SMU 86 musik festival ( juara II )
      • Karawaci Junction ( pembukaan sekolah music purwacaraka)
      • Pentas musik Sumpah Pemuda Pondok Pinang – Jaksel
      • Jakarta Banten Musik Festival ( Best Vocalist )
      • Band Aid SMU 90 Jakarta ( Juara II & Best Vocalist )
      • EXPO SMU 90 Jakarta ( featuring )
      • Budi Luhur Fair (10 Besar Band terbaik )
      • USNI music Festival ( juara harapan I )
      • Koreksi Teater Sembilu
      • Penata musik pementasan teater Sembilu

      Alamat :
      Wisma Pinapat Ruang 02A 2nd fl.Jl. Pinang IV No. 10A
      Pondok Labu – Jakarta Selatan 12450
      Telp : 0815 902 41 94 / 0821 254 05 503 (GeGe)

      Email : 
      gg_permatahati@yahoo.com / satuvisi_band@yahoo.co.id

      Web : 

      Bukan Hanya Tampilan Luar by : Kristin Aritonang

      Kuat terlihat dengan mata ini
      Optimis terdengar dengan telinga ini
      Keras kepala sikapnya sehari-hari
      Tegar,  semangat menjalani hidup ini
      Semuanya ada dikala bersama
      Tapi…
      Semua  tak menembus sampai ke relung hati
      Hanya sampai permukaan dirinya
      Ya, hanya penampilan luar
      Dikala sendiri
      Cucuran tangis tak pernah luput mengalir dari matanya
      Pandangan berapi-api akan hidup
      Seolah sirna dalam genangan air mata
      Seolah kesedihan adalah bagian pasti dalam hidupnya
      Rapuh, seolah keputusasaan adalah miliknya abadi
      Apa arti semua ini ???
      Lemah tampak dalam pandangan
      Pesimis, kata-katanya terdengar
      Lembut sifatnya, walau terkadang terlihat seperti tak berdaya
      Semuanya ada dikala bersama
      Dikala sendiri
      “Aku pasti bisa “ kata-kata motivasi yang terucap
      Selalu terucap dan akan terus terucap
      Sekalipun apa yang terlihat dengan mata
      Belum seindah impiannya
      Kuat…ya lebih kuat untuk mengatasi badai kehidupan
      Apa arti semua ini ?
      Tampilan luar tak menjadi jawaban atas diri seseorang
      Kuat namun hatinya seringkali merasa lemah
      Lemah namun hatinya jauh lebih memiliki harapan
      Terdengar optimis, namun hatinya penuh dengan keraguan
      Terdengar pesimis, namun ada semangat hidup yang membakar hatinya
      Terlihat keras kepala namun kerapuhanlah yang sedang ditutupi
      Terlihat tak berdaya namun menyimpan keteguhan hati
      Mengapa ??
      Disatu sisi, tak ingin kelemahan diketahui
      Disisi lainnya tak percaya akan kekuatan yang dimiliki
      Karena semua yang tampak dari luar
      Tak semua benar adanya
      Namun apa yang lahir dari hati
      Yang akan akan terpancar dengan berjalannya waktu..
      Kenallah siapa engkau dengan segala kelebihan dan kelemahannmu

      movie review : Bunt the movie by Leny Valenia


      Pernahkah kita berpikir jika suatu kelemahan kita akan menjadi kelebihan yang tiada tara bagi orang lain.Pernahkah timbul dalam pikiran kita jika suatu hal yang dianggap bodoh bagi kita atau bahkan sampai bagi seluruh dunia terasa mengjengkelkan, tetapi hal tersebut ternyata bisa menjadi hal yang luar biasa. Kita akan menemukan hal ini pada ulasan Film ini.

      Film Bunt di produksi pada tahun 2006, but what’s a pity..saya baru bisa menontonnya sekarang..Film ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Dong-ku, dia berumur 11 tahun.Tinggal hanya dengan bapaknya. Anak ini memiliki keterbelakangan mental yang membuat dia dijauhi teman-temannya.bahkan tidak ada satupun teman di kelasnya yang mau duduk sebangku dengannya dan karena keterbelakangan mentalnya itu membuat dia tidak pernah mengikuti ujian di kelasnya karena murid-murid takut nilai Dong-ku akan berpengaruh pada prestasi kelas.

      Pekerjaannya hanya satu , mengisi air ke dalam teko untuk diberikan kepada teman-temannya ketika mereka haus (seperti water boy).Sampai pada suatu hari, teman sebangku yang sangat membencinya menaruh seekor katak ke dalam teko yang mengakibatkan dia hampir dikeluarkan dari sekolah.Akan tetapi ayahnya bersikeras untuk tidak memindahkan anaknya dari sekolah tersebut.

      Klimaks cerita ini adalah bagaimana hal kecil yang diperbuat Dong-ku membuat temannya menjadi sadar bahwa Dong-ku adalah seseorang yang baik dan polos. Keluguan dan keinginannya untuk memiliki teman yang pada akhirnya membuat temannya sadar dan menjadi teman baiknya.Akan tetapi itu bukan akhir dari film ini.Kita akan melihat bagaimana perjuangan Dong-ku untuk menjadi pemain baseball, bagaimana perjuangan Bapak Dong-ku dalam menghadapi masalah rumah yang akan dijual oleh si pemilik rumah disamping harus menjaga Dong ku??bagaimana Dong-ku diperbolehkan untuk mengikuti ujian sekolah?.gua belajar banyak banget dari pilem ini. Gue belajar untuk tidak merendahkan orang lain, tidak melihat orang lain pada saat ini, tapi percaya dia bisa!!

      Gue belajar bahwa setiap orang bisa melakukan sesuatu yang besar, yang dibutuhkan oleh kita hanyalah hati yang besar untuk bisa mengerti mereka dan mau menerima mereka terlebih dahulu.

      Film yang sederhana tapi mampu memberikan banyak nilai hidup,, buat yang wanita,,silahkan siapin tisue,,hahaha...

      Selagi ada Kesempatan by : Kristin Aritonang

      Bukan waktu yang sudah lama aku berada beberapa ratus km dari kediaman orang tuaku. Tepatnya di ibukota aku berada sekarang. Hidup sebagai anak kosan memiliki suka dan duka. Jika kamu bertanya “Mana yang lebih banyak kadarnya? Suka atau duka?. Mm dengan waktu yang sedang saya jalani sekarang masih terasa seimbang.

          Sesaat setelah saya lulus kuliah, saya ingin sekali bekerja diluar kota kelahiran saya. Dalam pikiran saya, jauh dari orang tua, keluarga, teman-teman, orang-orang sekitar akan menjadi hal yang benar-benar baru dan akan melatih kemandirian. Dan salah satu keinginan saya adalah hidup menyewa sebuah ruangan berpetak untuk menjadi tempat tinggal, atau lebih dikenal dengan kost.

          Tahun pertama semua hal tadi terealisasi kecuali ngekost. Namun, keinginan ini mulai timbul dan tenggelam. Akhirnya ditahun kedua keinginan itu terjadi. Tinggal disebuah ruangan berukuran 3X4. Semua aktivitas dilakukan diruangan yang sama. Mm, aku adalah anak wanita satu-satunya dikeluargaku. Jadi tak heran, begitu diprotect oleh orang tuaku. Bunyi telepon saat aku berada diluar rumah sudah tidak asing lagi terdengar hampir tiap jam. Untuk beberapa bulan pertama hidup dimasa kosan dering telepon masih sering terdengar. Jam pulang kantor, atau waktu libur dering telepon genggam tak henti-hentinya berbunyi.

          Memasuki bulan berikutnya suara deringan telepon mulai jarang terdengar. Hanya sesekali saja. “ Mungkin orang tuaku sudah mulai terbiasa dengan keadaan aku tak berada dekat disamping mereka” pikirku. Hidup sebagai anak yang mandiri adalah sebuah sukacita bagiku. Aku bebas mengekspresikan diri . Walaupun ada duka juga, makan sendiri memanage segala sesuatu sendiri. Semuanya memberi kenikmatan tersendiri bagiku.
      Namun, berbeda keadaannya setelah beberapa lama. Kerinduan kepada keluarga begitu memenuhi seluruh isi hati. Padahal intensitas waktu kepulangan kedaerah asalku cukup sering yakni satu bulan satu kali. Tapi mulai ada rasa kehilangan. Suara dering telepon yang mulai aku rindukan, omelan mama jika aku pulang telat, ya semuanya mulai jadi kerinduan besar dalam hatiku.

          Terlebih ketika aku sakit. Manja mungkin itu julukan yang tepat buatku. Sampai berjam-jam berada dalam pelukan mama aku bisa tahan, tidak hanya saat sakit, saat sehatpun aku suka melakukannya. Saat mama makan, aku suka ikut nimbrung juga dan pada akhirnya disuapi.

          Kekangenan itu semakin memuncak saat aku tak bisa berada disamping mama saat dia terbaring sakit di RS. Rasanya sakit dan tak enak. Aku hanya bisa mengetahui kabar lewat telepon genggam. Saat-saat ini jadi mengingatkanku saat aku berada didekatnya mungkin tak banyak waktu yang kupunya untuk bersama-sama dengannya. Lebih banyak waktu yang kupunya bersama teman-temanku diluaran.

          Saat ini begitu terasa berharganya waktu yang aku punya ketika pulang ke rumah. Mm, berada dua atau tiga hari di kota kelahiranku kupilih untuk tetap bersama dengan keluargaku dirumah. Tidak ada yang lebih indah ketika bisa berkumpul dengan keluarga. Saat-saat seperti ini selalu aku nantikan ya tak pernah ingin semuanya berlalu.

          Selagi ada kesempatan, gunakan waktu sebaik mungkin, sebanyak mungkin bersama keluarga. Karena mungkin suatu saat kita tidak punya waktu yang cukup untuk  bersama-sama dengan mereka. Mm, apalagi saat kita sudah menikah kelak, punya kehidupan keluarga sendiri, waktu yang kita punya tak sebanyak sebelum berkeluarga. Nikmatilah kebersamaan bersama keluarga dan bahagiakan papa, mama,abang,kakak,adik. Ya selagi masih ada kesempatan.