Sunday, February 26, 2017

Online Shopping dengan budget paling minimal?? Hayuuuu ahhh..



Wanita itu suka belanja titik. Ntah koleksi baju, atau koleksi sepatu, atau tas atau make up? Bener atau bener..?? Apalagi Online shopping sekarang mudah banget. Dari mulai perintilan seperti peniti sampe barang rumah tangga yang besar saja bisa beli online. Sebenernya murah mana sih antara beli offline atau online?

* Beli Online itu tinggal pesan. Tunggu barang diantar. Gak perlu repot cape keluar, gak perlu macet-macetan atau rempong bawa anak-anak yang cape minta pulang 😃 Hemat waktu jelas, Hemat Ongkos dan hemat tenaga.
* Cuma gak enaknya kita gak bisa lihat-lihat atau cuci mata. Gak bisa sambil jalan-jalan buat refreshing.
* Tapi jelas pengeluaran bakalan lebih terarah kalau offline malah kebanyakan yang dibeli jadinya. Melenceng dari tujuan. Rencana Mau beli A tapi yang dibeli B,C,D sampe Z. Dan barang A malah ga dapet. 😂
* Harga di online shop malah terkadang lebih murah dibanding offline. Karena online shop itu persaingan harga tinggi banget. Dan semua bersaing memberi harga termurah meski cuma beda 500 rupiah.

Buat yang hobi belanja online (saya..saya..saya..), ini tips buat belanja dengan budget minimal dan dapetin harga paling murah :

1. Promo Diskon
Setiap market place biasanya pasti ada promo diskon bulanan atau bahkan harian. Kamu bisa follow sosial medianya atau sekali-sekali cek lapaknya. Seperti Indomaret atau Alfamart setiap info promo bisa dilihat di Line. Atau Seperti Lazada, MatahariMall atau JD.id yang update promonya di FP nya. Jangan males membandingkan harga di setiap market place. Karena kadang harganya bisa jauh beda juga loh.
Contoh : Promo Buy 1 Get 1 di Shopee untuk produk P&G, Promo tebus murah di Indomaret.

2. Jasa Titip (Jastip)
Sekarang sudah banyak loh yang menawarkan jasa titip. Mereka ini memang suka keliling mall atau jalan-jalan keluar negeri dan counter untuk berburu diskon. Sebagian besar sudah punya koneksi dengan pegawai tokonya. Jadi begitu ada barang yang didiskon para pembuka jastip ini bakal langsung berburu. Dan kita bisa "nitip" beli. Upah jasa titipnya rata-rata berkisar mulai dari 5000 rupiah tergantung barang. Misal Jasa titip Ikea, Sepatu branded (Rebook, Adidas, Sketcher,dll). Lumayan kan kalau bisa dapet diskon sampai 70%. Biasa Jastip gini banyak di IG dan FB. Untuk jastip keluar negeri bisa dapat harga lebih murah karena tidak masuk pakai pajak.
Contoh : Saya kalau beli sepatu nunggu info diskonan 70%. Dapet Rebook diskon 70% dengan Jastip 50rb, masih jauh banget lebih murah dibanding beli di counter dengan harga normal.

3. Barang Preloved
Barang preloved bukannya barang bekas pakai? eits.. meski bekas pakai kadang kondisinya masih bagus banget. Kalau lagi beruntung kadang ada yang baru sekali pakai, tapi karena kurang cocok langsung dijual. Atau misal salah beli ukuran baju, salah beli warna bedak, dll. Atau misal barang ex-kado, karena punya barang yg sama akhirnya salah satu dijual dan harga jual dibawah harga beli normal. Bisa dicari di IG atau OLX dan Tokopedia atau Bukalapak. Untuk barang-barang yang sifatnya tidak personal (misanya Pakaian dalam. Ya masa beli pakaian dalam second hehe) bisa mengirit banyak kalau beli barang preloved.
Contoh : Saya pernah beli Bouncer baby dapet 1/2 harga aslinya dengan kondisi baru dibuka dari kotak dan belum dipakai hanya karena yg jual salah beli warna bouncer. Anaknya laki-laki Bouncernya pink. Jadi dia jual 1/2 harga saja. Yang untung ya saya pas lihat iklannya. Haha

4. Grosir
Untuk barang-barang yang akan dibeli dengan jumlah banyak bisa beli di grosiran. Misal beli pakaian dalam kan biasanya perlu banyak. Lebih murah jauh beli selusin dapet harga grosir. Kebanyakan kalau selusin? Bisa ajak teman untuk join. Nyari harga grosir dimana? Di tokopedia sekarang banyak harga grosir tetap ada batas jumlah minimum pembelian.

5. Manfaatkan promo free ongkir
untuk beberapa market place sekarang sudah banyak promo free ongkir atau diskon ongkir. Bisa dimanfaatkan bagi yang bertempat diluar pulau jawa. Atau untuk yang perlu barang secara cepat bisa menggunakan tokopedia dan Bukalapak, tersedia pengiriman menggunakan GoSend dengan tarif flat 15km dengan jarak maksimum 25km.
Contoh : Biasa untuk keperluan mendesak misal nyari barang (misal diaper) yang tidak dijual di sembarang toko, saya beli di tokopedia menggunakan gosend. Tarif hanya 15rb. Itungan Jam barangnya sudah sampai. Tanpa perlu keluar rumah macet2 menghabiskan waktu.

6. Lelang
Sekarang sudah banyak online shop yang menggunakan sistem lelang. Produk yang dilelang biasanya adalah produk yang sudah tidak up to date, atau sisa dagangan, atau juga memang sengaja dilelang. Untuk produk-produk seperti Tupperware atau oriflame misalnya banyak sekali dilelang di sosmed. Biasanya di FB atau grup jualan. Kalau beruntung bisa dapat harga lelang jauh dibawah harga normal. Tapi kalau lelang dilihat-lihat juga jangan sampai kalap "bid". Karena bukannya dapet harga murah malah jatuhnya sama aja dengan harga normal. Dicek dulu harga aslinya berapa agar kita bisa tau batas "bid" agar dapatnya dibawah itu.

So, dengan mencoba tips-tips diatas kamu bakalan bisa menghemat banyak loh.. selamat berburu ya!

Monday, February 20, 2017

HIIT for The First Time by Kristin Aritonang

Istilah ini baru-baru aja saya ketahui. HIIT atau kepanjangan dari High Intensity Interval Training adalah jenis latihan kardiovaskular yang menggabungkan jenis latihan intensitas tinggi dengan jenis latihan intensitas sedang atau rendah dalam selang waktu tertentu. Biasanya dilakukan kurang lebih 20 menit ( Source google ). Berawal dari kegiatan lari saya yang sudah mulai berkurang dikarenakan arenanya sedang dalam renovasi (GBK, red). Iseng-iseng cari workout tutorial yang bisa dilakukan di rumah. Pernah ada yang menyarankan untuk kembali ke gym, tapi saya masih keukeuh belum mau join lagi, takut angot-angotan.

                Officially HIIT ini saya lakukan. Baru 1 minggu ya baru 1 minggu (5 hari dalam seminggu) alias masih baru banget.  Sebelum menemukan jenis training ini, saya sengaja mencari-cari tutorial di IG atau youtube dari beberapa orang yang saya follow, dimana mereka melakukan olah raga yang bisa di lakukan anywhere, everywhere and everytime. Mudah sekali mencarinya bisa dengan hashtag workout atau sejenisnya, video/gambar-pun saya temukan berikut dengan penjelasannya. Apakah saya mencobanya ? Ya saya mencoba beberapa gerakan yang lumayan mudah saya lakukan.

                Karena masih merasa kurang paham dengan gerakan-gerakan tadi, akhirnya saya mencari tutorial lain, dan ketemulah HIIT. Videonya banyak banget bahkan dilengkapi dengan fokus dari latihan tersebut akan larinya kemana. Misalnya untuk 5 Minute Butt and Thigh Workout for a Bigger Butt, 10 Min Abs Workout , jadi bisa banget disesuaikan mau latihan seperti apa dengan hasil seperti apa. Nah 1 minggu ini saya melakukan 2 training diatas. Karena pengen banget fokus kearah perut dan bokong.



Squat (Source Google)

                Hari pertama latihan dengan HIIT, rasanya itu WOWWW banget deh berasa cuapee huhuhu. Ya namanya juga High Intensity, so berasa tinggi juga tingkat capeknya. Padahal waktu latihan dari 1 video itu hanya 5 menit dan 10 menit. Kalau ditotal waktunya dari pemanasan, beberapa gerakan angkat beban hingga pendinginan adalah 30 menit. Saya adalah tipikal orang yang agak susah berkeringat, tapi setelah melakukan training ini bahkan dari hari pertamapun, keringat bercucuran banget. Berasa lelahnya dan tidak heran pegal-pegalnya mantap HAHAHA. Tapi masih berasa seruuu sampai dihari yang ke-5.

                Cukup bangun tidur lebih awal minimal 1 jam dari biasanya dan mulai melakukan latihan ini. 5x dalam seminggu dan ditutup dengan lari pagi saat car free day di hari minggu sekitar 3-5km, I think is enough for now.

                Kalau ditanya udah ada hasilnya ? Tentu saja belum. Nanti akan saya bagikan beberapa progress yang saya alami setelah 1 bulan ya. But for sure, sekarang ini saya bisa bilang bahwa saya merasa jauh lebih segar, relax, jauh lebih nyenyak saat tidur.

Hmm, no shortcut for your healthy life (always try). Kalau bukan dimulai dari sekarang, kapan lagi. Yeay, I’m just having fun with my new activities .

Saturday, February 11, 2017

Ayaka by : Teresia Rani

Namanya Ayaka, dinamakan begitu karena kata ibunya dia lahir saat musim panas di Jepang dan arti namanya berarti ceria. Rasanya nama itu cocok sekali untuk Ayaka. Sepanjang ingatanku, sejak 4 tahun lalu saat pertama kali bertemu dengannya sampai saat ini tak pernah aku melihatnya menangis. Senyuman lebar selalu ada di bibirnya. Sesekali wajah itu terlihat merengut kesal atau terdiam merenung tapi tidak pernah terlihat air mata mengalir di pipinya.

"Ibumu tu cocok kasih lo nama begitu, ya.. lo kayak happy terus. Gak ada beban hidup kayaknya"
"Ada kali mbak, cuma ga keliatan aja. hahaha" tawanya renyah sekali

Dia selalu memanggilku mbak, meski usia kami sebenarnya hanya terpaut 3 tahun. Pernah aku memintanya untuk memanggilku dengan nama saja dan dia tidak mau. "Gak sopan ah" ujarnya.

Dan kali ini wajah yang selalu tersenyum itu tampak basah oleh air mata di hadapanku. Tanpa sadar aku mulai mengerjapkan mata sekedar memastikan itu adalah air mata dan bukan tetesan air hujan dari atap cafe yang sedang kami tempati ini. Aku mencondongkan badanku penasaran ingin bertanya tapi ahh.. baru kali wajahnya tampak begitu sedih, membuatku kelu tak tega rasanya ingin bergurau mengenai air mata itu.

"lo kenapa,ya?" hanya itu yang bisa aku ucapkan. Aku bahkan kehilangan kata-kata melihat wajahnya saat itu.
"aku positif HIV mbak"
ingin rasanya aku bertanya "HIV? kok bisa? gimana ceritanya?" dan sejuta pertanyaan lain, tapi yang keluar dari bibirku hanya sebuah gumaman. Ayaka pun tidak melanjutkan ceritanya. hanya itu. Sebuah kalimat pernyataan yang mengundang banyak tanya.

Disitu, bersamaan dengan hujan turun, aku melihat air mata Ayaka mengalir dan bahunya mulai bergetar menahan tangis dan aku hanya bisa memeluknya. Kami terdiam, berpelukan dan menangis bersama.

Pikiranku mulai menelaah perkataannya. HIV? Bagaimana bisa? Ayaka yang kukenal adalah wanita baik-baik. Sesekali berkencan dengan teman pria tapi hanya sekedar makan malam atau pergi ke cafe. Aku tahu betul karena Ayaka selalu bercerita mengenai semua pria-pria yang sedang dekat dengannya. Ah, Ayaka... 4 tahun aku mengenalmu tapi kini bahkan mungkin ternyata sebenarnya aku tidak mengenalmu sama sekali.

Ntah berapa lama aku terdiam dan Ayaka perlahan mulai berhenti menangis, hanya sesekali air matanya turun. Beberapa pengunjung cafe mulai melirik ke arah kami, merasa iba atau hanya sekedar penasaran dengan situasi yang terjadi.

"Aku dulu punya pacar mbak, 5 tahun lalu. Kami pacaran sudah lama 2 tahun." Ayaka mulai bercerita. Aku menyeruput kopi hitam berusaha mendengarkan dengan seksama meski pikiranku mulai bercabang-cabang berusaha menerka jalan ceritanya.

"Saat perayaan hari jadi kami yang kedua, waktu itu..mmm.." Ayaka tampak mulai canggung, antara enggan melanjutkan tetapi ingin bercerita.

"Gimana ya mbak nyeritainnya, pokoknya ada kesempatan dan tiba-tiba ya begitulah.. tau kan mbak" ia menatapku dengan ekspresi berusaha menjelaskan maksudnya dengan matanya. Tangan kanannya meremas-remas gelas dihadapannya. Gugup.

"Maksudnya berhubungan?" tanyaku perlahan.

"Ya itu" Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kegugupannya menular, aku pun mulai merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan ini. Aku mungkin sudah menikah, tapi rasanya tidak pernah bercerita tentang hal seintim ini meski dengan sahabatku sendiri.

"Gak lama setelah kejadian itu, dia kena sakit cacar air. 6 minggu kemudian dia meninggal" Ia melanjutkan. Lalu terdiam kembali.

Hening

Kenapa aku tidak bisa berkata-kata. Bahkan kalimat turut berduka saja tidak berhasil keluar dari mulutku.

"Aku gak percaya mbak masa cuma cacar air meninggal, teknologi kita kan sudah canggih. Aku tanya sama mamanya, akhirnya mamanya cerita kalau anaknya positif HIV. Itupun beliau kasih tau setelah aku desak mbak. Katanya beliau pun taunya waktu di RS pas pacarku masih dirawat. Infeksi. Daya tahan tubuhnya melemah langsung drop. "

Ayaka memanggil pelayan cafe, meminta minuman kedua.

"Waktu itu aku pikir saat ditinggal adalah waktu terburukku. Ternyata gak. Berita hari ini lebih buruk mbak. Aku baru tau hari ini kalau aku tertular. Hanya sekali melakukan dan aku tertular!! Antara kesal, sedih, campur aduk. Aku harus gimana mbak? 5 Tahun aku berusaha melupakan semuanya dan dalam itungan detik semua kembali. Bang!!" Tangannya mengepal. Antara kesal dan sedih. Aku tidak tahu pasti ekspresinya saat itu.

"Itu yang bikin aku selama 5 tahun ini ragu punya pacar,mbak. Rasanya sulit menemukan lelaki yang tulus menerima masa laluku. Mungkin aku yang sulit percaya juga. Tambah lagi tentang ini. Gimana coba?" air matanya mengalir kembali. Aku mencari tisu di dalam tas. Mataku sudah tidak bisa fokus mencari barang-barang didalam tasku.

"Aku ga tau harus ngomong apa,ya... " akhirnya aku berkata-kata dan yang keluar hanya sebuah kalimat bodoh tidak berarti. Ayo kasih semangat. Otakku berusaha mencari kalimat yang pas tetapi tampaknya otakku sedang tidak bisa berpikir. Aku benci situasi ini.

"Gak apa-apa mbak, aku cuma pengen cerita aja. Hah.. udah lega. Aku udah selesai nangis. Udah" Ayaka menarik nafas panjang beberapa kali dengan mata tertutup. Saat ia membuka mata, bibirnya tersenyum manis. Sama seperti Ayaka yang biasa kukenal.

"udah? Lah.. trus gimana? lo ga lanjut ceritanya ni? that's it?? udahan??" Serasa tak percaya aku bertanya keheranan, bagaimana bisa ada orang yang beberapa saat lalu sedih luar biasa lalu sekarang wajahnya biasa saja seperti tidak ada masalah.

"Udah mbak.. jangan gitu ah, ntar ak inget lagi loh. Mumpung udah hilang ni sedihnya. Masih sedih sih, tapi better lah. Cerita lengkapnya kapan-kapan aja. Kalau aku mood cerita lagi. Sekarang udahan ya. Aku mau cerita yang lain aja. Jadi gimana proyek kerjaan mbak kemaren" Ia mencomot cake coklat yang dari tadi belum tersentuh.

"Mbak! jangan liatin aku gitu ah" tangannya mengibas-ngibas di depan wajahku yang masih melongo keheranan.

"Ya... lo tu ya.. ampun deh! Gue gak tau lagi dah. Bisa ya lo nangis trus tiba-tiba haha hehe begini. Trus lo kalau udahan itu gimana? maksudnya gimana? Lo ga mikir trus gimana? Atau apaaa gitu?" tanyaku gemas.

"Ntar aja mikirnya, lagi males. Ngabisin kue dulu ya" ujarnya sembari asik mengunyah.

Setelah itu waktu kami hanya berbincang ringan, tanpa mengungkit apapun tentang hal yang baru saja ia ceritakan. Saat berpamitan pun wajahnya tersenyum, mencium pipiku dan melambaikan tangannya. Aku menatap punggungnya yang berlalu pergi. Pikiranku masih ingin meneruskan pembicaraan kami. Sudahlah mungkin lain kali saja.

"Gue ga tahu kenapa lo diberi cobaan seperti ini,Ya.. be tough,Ya..lo pasti kuat" bisikku dalam hati.

Hari-hari berikutnya kami hanya saling menyapa di sosmed, kesibukanku pada proyek yang sedang aku jalankan membuatku tidak punya waktu luang untuk bertemu Ayaka. Postingannya di sosmed masih seperti biasa, ringan, cerdas, ceria. Tidak akan ada yang menyangka apa yang sebenarnya sedang dia hadapi. Belakangan aku melihat foto-fotonya di sosmed sedang aktif kampanye anti HIV dan edukasi di dinas sosial tentang HIV/AIDS. Harus seperti inikah jalan hidupmu,Ya? Menjadi contoh untuk kemudian menjadi inspirasi agar tidak banyak orang yang jatuh kedalam lubang yang sama? Tapi kenapa harus kamu? Kenapa tidak orang lain? Apa karena Tuhan tau bahwa cuma kamu yang kuat untuk mengatasi hal ini? Dan cuma kamu yang bisa tetap tersenyum disaat orang lain yang bernasib sama langsung merasa tidak mempunyai harapan hidup lagi? Agar kamu bisa menjadi penyemangat bagi orang lain itu?


Dia Ayaka, Wanita ceria yang lahir di Musim Panas Jepang. Tetaplah tersenyum sahabatku. Meski hidup terkadang kejam, akan selalu ada senyummu yang akan membuatnya indah.