Thursday, March 31, 2011

Sebuah Arti by : Kristin Aritonang


Tak terduga tapi terjadi
Pertemuan biasa dengan seorang pribadi
Menjadi warna baru dalam hari-hari
Canda tawa t’lah kami alami
Kekesalanpun tak luput menghiasi
Semua tertumpah
Semua tercurah
Seiring berjalannya waktu
Kedekatan yang kunilai masih biasa
Rasa egopun masih tampak
Walau terkadang terasa samar
Kepentingan, keinginan pribadi mendominasi
Semuanya karena terasa biasa dengannya
Namun, waktu tlah memberiku jawaban
Keputusannya untuk pergi meraih cita
Awalnya…..
Kurasakan suka
Raih citamu setinggi langit kawan !!!
Bahkan dihari terakhirnya bersamaku
Canda tawa masih menghiasi bibir ini
Seolah tak akan ada yang berubah
Tak bagiku, tak juga baginya
Lambaian tangan, pelukan kasih
Kuberikan dengan bersuka
Tapi………..
Hari berganti, t’lah lenyapkan senyuman
Bibir ini terasa kelu
Hanya seruan hati yang berkata, menangislah !!
Tak sadar, aku memang t’lah menangis
Entah apa artinya ini ?
Entah mengapa aku merasa sendu kini
Apakah karena dia ?
Apakah karena kepergiannya ?
Bukankah selama ini hubunganku hanyalah hubungan biasa ?
Ternyata….
Aku salah menilai
Semua tidaklah biasa
Dia telah memiliki satu tempat dihati ini
Sesalku, mengapa baru kusadari ?
Bahwa dia bukanlah teman biasa ?
Rasa sesalku karena bukan yang terbaik yang kuberikan
Rasa sesalku karena bukan yang terindah yang kusampaikan
Rasa sesalku karena bukan yang terutama kau dahulu
Namun semua telah terjadi
Tinggal penyesalan kini
Tapi terima kasihku akan semua ini
Yang t’lah memberi apa artinya memiliki
Yang ‘tlah memberi apa  artinya menjagai
Trima kasih, karena kusadari kau sahabatku

No comments:

Post a Comment