Friday, May 14, 2010

Tuhan, rasa ini terlalu indah... by. Diana Wardani


Terlalu indah, untuk melupakan setiap detik yang bergarga Dengan satu kenyataan yang tak kunjung berhenti membayangiku, kecuali jika waktuku telah habis. Terlalu indah, untuk membuatku tersadar dari semua mimpi-mimpiku Di dalam setiap tidur malamku, hingga membuatku tersenyum penuh keindahan di setiap pagiku yang masih Kau berikan padaku Terlalu indah, untuk aku selami, sebuah jiwa yang entah ada di mana sekarang. Namun dia bagai menjelma menjadi embun pagiku, hujan tercantikku, dan malaikat tanpa sayap buatku. Entah berapa kali aku mengungkapkan segala rasa indahku ini padaMu tentang dia, yang sangat berarti buatku... Terlalu indah, ya Tuhan... Semua yang telah Kau berikan kepadaku. Lewat angin yang berhembus, menerpa wajahku dan memainkan rambut poniku, saat aku menempuh perjalanan panjang menuju pelukanMu, di setiap saat waktuku. Lewat kicauan burung yang merdu dengan kepakan-kepakan sayapnya yang mungil tak ada beban, mereka tetap terbang menembus asa mereka, yang aku sendiri tak tahu. Namun pastilah sederhana dan mulia... Lewat pagiku yang cerah dan segar, siangku yang terik namun tetap teduh, malamku yang tetap geriap meski tanpa bintang-bintang dan sinar rembulan, lewat setiap karyaku, bahkan lewat blogku ini... Semua, terlalu indah untuk aku rasakan, hingga air mataku yang telah Engkau berikan ini, tumpah perlahan dan penuh kemurnian aku bersyukur... Lewat pilar-pilarnya hujan yang penuh warna-warni diterangi pelangi yang seakan tak kunjung padam serinya. Tuhan, seandainya masih boleh aku memohon padaMu... Kumohon, jangan Kau ambil kembali segala rasa yang telah ada ini. Aku ingin merasakannya di setiap detikku, dalam duka deritaku, dalam sakit dan sehatku, dalam masa gelap dan terangku, dalam senyum tawaku, dan dalam suka ceriaku. Meski masih siluet dan bayangan dalam mengikutiku, namun ada setitik cinta yang mengembang di dadaku buatnya. Ada setitik kasih yang bertumbuh di sana. Aku tahu, mungkin aku tak pantas menerima berkahMu yang berkelimpahan ini, namun aku mohon, ijinkanlah aku untuk selalu menikmatinya. Hanya menikmatinya Tuhan... Tak lebih, dan tak juga kurang. Segala rasa ini telah membawa hidupku yang penuh warna, penuh gejolak rindu, penuh petualangan baru yang mengasyikkan dan tak terlupakan. Penuh hal-hal baru yang hanya boleh saat ini aku mengalaminya... Tuhan, rasa ini terlalu indah untuk dibiarkan begitu saja. Alirkanlah terus Tuhan, ke dalam seluruh bejana di jiwaku. Biarkan dia tetap indah, meski mungkin tak akan pernah menjelma. Namun, dia telah menjadi sikap dan tutur kataku di seluruh kehidupanku kini. Menjadi panutan bagi seluruh asa dan batinku. Menjadi penyemangat bagi jiwaku yang letih. Menjadi satu sinergi yang maha dahsyat yang belum pernah kualami sebelumnya. Semua itu karena unsur alam yang telah berkenan memberikannya kepadaku, karena bimbinganMu. Aku yakin, bahwa semua hal yang terindah, termanis, dan termegah adalah berasal dariMu. Meski dengan cara-cara yang sangat sederhana sekalipun. Tuhan, tolong titip semua rasa ini, yang telah telanjur menjadi sesuatu yang paling berharga di dalam seluruh hidupku. Tolong titip semua keindahannya, tutur katanya, doa-doanya, karya-karyanya, kecerdasannya, kebijaksanaannya, kemuliaannya, dan sikap rendah hatinya. Semuanya adalah untuk dia juga. Biarkan dia tersenyum di dalam setiap langkahnya di dalam keadaan apapun juga.

No comments:

Post a Comment