Ternyata udara begitu pekat
Semakin menyesakkan di bumi ini
Terasa hampa….
Mentari bersinar senja kemerahan
Melaburkan birunya cakrawala
Menjadi seperti tembaga padat
Sesaat… ku lupa bahwa ini bumi
Karena gurun sepanjang pandang
Debu begitu bebas berputar-putar
Sebebas angin meliukannya
Jangankan pepohonan….
Sebatang rumput pun tak kutemukan
Mungkin pernah ada….
Namun mati karena tak mendapat sinar
Dan tebing ini….
Seperti bekas tempat air terjun berjatuhan
Jatuh pada lekukan tanah ini
Yang seperti bekas suatu muara
Dan mungkin sekali….
Disini sering terbentuk pelangi
Karena biasan cahaya
Yang disambut butir-butir air
LANTAS….
Kemanakah semua ini hilang?….
Apakah menguap bersama waktu?…
Yang berselaras dengan akan berakhirnya detik
KEMANAKAH SEMUA INI PERGI?….
by.Edward Maniar
No comments:
Post a Comment