Mata saya sembab, karena terlalu seringnya saya menangis, hati saya terlalu sakit dan pilu untuk Teman obati, dan jiwa saya telah rapuh, tak sanggup bertahan. Ada yang bilang pada saya, “hanguskan saja dirimu, agar semuanya beres!” tapi saya takut Teman, saya takut akan hal itu, saya tak cukup berani. Dan mereka juga bilang pada saya, “tenang saja, semuanya pasti akan berlalu”. Tapi, kapan semua ini berlalu? Saya sudah tak tahan lagi. Kini, jam dinding dirumah saya bagaikan jiwa yang menanti datangnya hari-hari yang saya nantikan.
Namun Kamu tau Teman? Hari-hari yang saya nantikan itu tak kunjung saya temukan.
Tak ada lagi senyum dan tawa. Semua terasa begitu usang. Bibir saya telah begitu kering memperkatakan hal yang saya alami, memperkatakan setiap perilaku saya yang buruk, dan memperkatakan ‘mengapa semua ini terjadi?’ begitu terus saya ulangi. Hingga saya lelah tak berdaya.
Perut saya kosong, tatapan saya kosong, bahkan pikiran saya yang buntu tak menyongsong. Yah..menyongsong suatu harapan yang tak saya temukan.
Hai Teman, apa Kamu dengar saya? Apa Kamu tau saya ini siapa? saya saja tidak tau siapa saya ini, apalagi kamu. Mungkin kamu bisa bilang saya ini ‘orang yang lusuh tak berdaya’ bahkan, apa bedanya saya ini dengan orang-orang yang dirawat dirumah sakit jiwa?. Mungkin terlalu sadis untuk dikatakan, tapi..ya memang begitu. Memang begitulah saya.
Tapi kamu tau..?? bahwa itulah saya yang dulu. Kerena saya yang sekarang adalah seorang saya yang berbeda. Teman, saya adalah orang yang penuh harapan. Saya adalah orang yang sanggup bertahan walau seribu rebah menghadang jalan saya. Saya adalah orang yang begitu mengasihi sesama. Saya adalah orang yang begitu perduli akan setiap keadaan.
Saya adalah orang yang dikasihi oleh Teman saya. Saya adalah orang yang kuat dan tidak rapuh. Saya adalah orang yang menyongsong masa depan. Saya adalah orang yang tidak mau menangis hanya karena hal yang sia-sia.
Tapi kini saya mau menangis untuk teman-teman saya yang sama seperti saya yang dulu.
Dan kamu tau mengapa saya yang sekarang berbeda dengan saya yang dahulu? Karena saya memiliki Teman yang begitu Indah..
terimakasih Teman, Kamu bagaikan mentari yang bersinar tepat pada waktunya
Go Destien Go!!!
ReplyDeletemy pray with u dear sist...