Pada awalnya aku bukanlah orang yang suka berbagi banyak hal dalam hidupku. Aku juga bukanlah orang yang senang untuk menyimpan suatu hal. Aku terlalu cepat bosan terhadap suatu keadaan. Diam, membelalakkan kedua mataku, dengan sesekali berkedip dan menarik nafas yang panjang lebih suka kulakukan jika sedang kuhadapi banyak hal. Kurasa itu semua cukup membuatku tenang. Terlalu sulit bagi orang untuk menilai pribadiku seperti apa. Tapi aku adalah aku.
Semakin besar aku mulai mengenal siapa aku. Cuek cenderung tak berbasa-basi namun pemerhati, mm bingungkan ?? Tidak terlalu suka berbasa-basi (nyapa & tanya duluan) tapi suka memperhatikan orang-orang sekitar. Jadi jangan heran jika suatu hari nanti jika tiba-tiba aku mendatangimu dan berkata sesuatu padamu (hehe )
Aku adalah pribadi yang sangat suka tidur. Jadi jangan heran jika dibawah jam 9 malam aku sudah ada dalam dunia lain hehe. Jika ada kesempatan sebentar apapun itu, aku bisa tidur. Bahkan jika ga ada kerjaan, aku akan memilih untuk tidur ketimbang melakukan hal-hal lain. Entah apa alasan Tuhan memberiku banyak mimpi, mungkin karena aku suka sekali tidur hehe. Jika aku diberi julukan pemimpi, mm aku tidak keberatan karena emang demikianlah adanya. Ya, semuanya berawal dari mimpi. Tuhan begitu banyak menaruhkan isi hatiNya padaku. Mimpi tentang keluargaku, masa depanku, pelayananku, pasangan hidup, pelajar, orang-orang sekitarku, kota-kota bahkan bangsa-bangsa. Entah berapa banyak mimpi yang aku lupakan karena ga dicatet alias lupa . Tidak mengerti ya aku tak mengerti. Banyak mimpi yang tak kupahami. Berjuang untuk memperoleh pengertian atas setiap mimpi. Ya sekali lagi berawal dari mimpi aku mulai suka berbagi. Karena ketidak mengertianku itu yang memaksa aku untuk membuka mulut ini. Mmm, awalnya sulit karena ga sedikit orang yang mencibirkan bibirnya tentang semua mimpi yang kuceritakan, ada juga yang merespon datar. Sempat aku minta Tuhan untuk ga berikan mimpi-mimpi itu lagi. Udah cukup dan terlalu takut bagiku jika ternyata semua mimpi itu adalah salah. Tapi Tuhan belum selesai menaruhkan mimpi-mimpi itu padaku. Entah berapa banyak mimpi yang terjadi sangat cepat jeda waktunya dari aku mendapat mimpi itu. Ya, itu jalan peringatan dari DIA bahwa DIA ga mungkin cuma iseng ngasi semua mimpi-mimpi itu. Tuhan banyak ngasi hikmat padaku, mana yang harus aku sharekan ke orang-orang, mana yang aku harus sampaikan langsung pada orangnya. Sampai aku bercerita pada seorang saudari tentang mimpi-mimpiku. Responnya sangat baik dan ternyata ia pun seorang pemimpi. Tak sedikit juga mimpi yang DIA taruhkan padanya ( Thanx a lot of sist, you are good listener )
Aku bukanlah seorang pengingat yang baik. Namun semakin hari DIA terus tambahkan mimpi-mimpi dan orang-orang yang mencurahkan isi hatinya padaku. Ya, selain mimpi, DIA sedang ajarkan saya menjadi pendengar yang baik. Terkadang aku berfikir, “waduh Tuhan lupa nanti semua yang kudengar dan kulihat”. Tapi Tuhan tambahkan daya ingatku, baik dalam pikiran maupun dalam tulisan. Kadang suatu hal bisa kuingat secara detail kata per kata yang kudengar. Akupun terkadang heran, karena sepertinya bukan aku.
Aku bukanlah seorang pujangga, bukan juga seorang yang romantis yang punya berjuta-juta kata untuk dicurahkan. Entah mulai kapan aku suka menulis. Namun semuanya berawal dari mimpi, ya dari mimpi-mimpi yang DIA taruhkan. Selembar kertas dan pulpen ditangan hanya bisa kupandangi karena ga tau mau menuliskan apa. Begitu sulit menemukan kata-kata yang tepat dalam goresan tinta. Itu adalah awal pertama aku mulai mencatat semua mimpi. Semuanya karena Tuhan tidak pernar main-main denganku karena aku mau maka DIA bekerja. Kata-kata itu mengalir seperti air, seolah-olah bukan aku yang menulis tapi DIA sendiri. Bahkan ga hanya mimpi-mimpi yang aku tuliskan tapi setiap kata-kata, kejadian, cerita-cerita yang kudengar dan kulihat menambahkan keinginanku untuk mencurahkannya lewat tulisan, semuanya menjadi inspirasi bagiku. Ya, bahkan kata-kata romantispun seolah menjadi bagian dalam diriku, ingin rasanya kubuatkan lagu, tapi apa daya aku gabisa alat musik. Ya kurasa cukup dengan menulisnya saja hehe . Entah seberapa besar kecintaanku untuk menulis, tapi aku yakinkan aku suka menulis. Lewat tulisan aku bisa curahkan semua isi hatiku, ku ekspresikan setiap asaku. Bahkan aku rasakan lewat tulisan bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang.
Semuanya berawal dari mimpi. Aku yang sekarang bukanlah aku yang dahulu.
..06.04.2010..
by. Christine Natalia AritoNang
Itinnnn...
ReplyDelete^___^
Mimpi trs..
uji trs..
bagiin trs...
jd berkat trs...
^_^