Sunday, April 18, 2010

just like henokh..by : Desy Rongre


Pagi ini harus bangun subuh lagi..hmmm
Kutendang selimutku, menggeliat sambil tersenyum," Pagiiii!!!"sapaku lembut.
"Sori, dah nunggu ya?hehe...tidurnya enak banget..makasi yaaa!!" ujarku sambil bangkit dan duduk dipinggir tempat tidur.
"Oia, hari ini kudu berangkat pagi euy, ada tamu yg kudu dijemput di bandara, penerbangan pertama" aku beringsut mendekati buku hitamku.
"Tapi masi kangen berat neh...hehe...hari ini juga bakal sibuk dikantor," agak merajuk aku meletakkan lututku dilantai. "Kebayang kalo ga ketemu skrg, ga tau deh hari ini bakal jadi apa hehe..Sayang,makasih ya", seruku lirih. "Jangan pernah biarin aku untuk ngelepasin jadwal ini ya", lanjutku.

Hwadooohh!!! Kenapa dengan orang2 ini??
Kenapa dengan aku??
Siang yang sangat panas dengan orang2 yang tak sabar, rasanya mau meledak kepalaku. Terlalu banyak yang berusaha membuatku meradang.
Hak yang terambil, kewajiban yang terus dituntut.
Sudahlah, aku hanya ingin menyelesaikan hari ini tepat seperti yang ditetapkan bagiku.
Memang tak seperti yang kuharapkan selalu.
Dengan segenap hati, namun dipandang remeh.
Dan saat terbentur pada keterbatasan.
Ada duka yang tak terperi, namun entah bagaimana selalu saja ada yang mampu meluruhkannya saat aku mengingat pertemuan pagi tadi.

Dan saat ini, setelah bbrp saat berlalu.
"Ini untukmu, terima kasih ya," ujarnya sambil mengulurkan sesuatu diatas meja.
"Tapi untuk apa?" tanyaku heran.
"Untuk pertolonganmu, dan kerja kerasmu tentu," jawabnya sambil tersenyum.
"Itu bagian yang ditetapkan bagimu,"lanjutnya lagi.
"Tapi aku kan tersingkir dari tanggungjawab, aku tidak menyelesaikannya," aku tetap bertahan.
"Kau telah menyelesaikannya, dan aku hanya melanjutkan,"ujarnya dengan nada yang pasti untuk meyakinkanku.
"Sudahlah, terima bagianmu. Aku berterima kasih untuk apa yang kau kerjakan,"lanjutnya lagi sambil berlalu meninggalkanku.

"Aku masi ga ngerti," ujarku sambil kembali meletakkan lututku dilantai. "Bener2 deh, hari ini. Ada2 aja kejadiannya."
"Emang sih, aku juga yg salah ga bisa nahan mulut. Tapi kan aku cuma mau meluruskan masalahku. Coba kalo waktu itu...bla...bla...bla.."
Percakapan itu terus berlanjut, dan akan terus berlanjut sejak aku membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari, sampai aku bersanding denganMu kelak.

No comments:

Post a Comment